Otitis Media: Infeksi Telinga Paling Umum pada Anak-Anak
Otitis media akut
adalah infeksi bagian tengah telinga (otitis= telinga, media= tengah) yang
umumnya menyerang bayi dan anak-anak. Tuba estachius
yang lebih pendek pada anak-anak dari pada orang dewasa memudahkan masuknya
bakteri dan virus ke dalam telinga tengah. Sekitar 50 persen bayi pernah
mengalami infeksi telinga tengah ini sebelum ulang tahun pertama mereka.
Infeksi telinga ini seringkali berkembang setelah infeksi virus, seperti pilek
atau flu. Bagian di belakang gendang telinga akan membengkak dan mengumpulkan
cairan (efusi).
Gejala
otitis media pada bayi muda terdiri dari demam, rewel, selera makan
menurun, susah tidur, cairan bocor dari telinga dan sering menarik-narik atau
menggosok telinga. Muntah, mual, dan diare juga dapat terjadi.
Anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa mungkin mengeluhkan rasa sakit di telinga dan gangguan
pendengaran sementara. Gejala ini biasanya datang tiba-tiba.
Hubungi
dokter jika anak Anda mengalami gejala-gejala di atas. Dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik dan melihat gendang telinga anak Anda. Dia biasanya
menggunakan alat yang disebut otoskop untuk
melihat ke dalam telinga anak. Meskipun pemeriksaan ini tidak menyakitkan,
sebagian besar bayi dan anak-anak tidak suka atau takut ketika telinganya
diperiksa. Anda mungkin perlu memangku dan memeluk anak Anda jika dia rewel
saat diperiksa. Keberadaan cairan kental di belakang gendang telinga menandai
infeksi bakteri.
Dalam kasus
tertentu, dokter akan memasukkan jarum melalui gendang telinga untuk mengambil
sampel nanah dari telinga tengah untuk diperiksa di laboratorium. Prosedur yang
disebut timpanocentesis
ini dapat membantu dokter mengetahui penyebab infeksi. Lubang di gendang
telinga biasanya akan menutup sendiri dalam waktu 24-48 jam.
Pada bayi di
atas 24 bulan, dokter mungkin akan memilih untuk menunggu dan membiarkan sistem
kekebalan tubuh anak bekerja melawan infeksi. Dia mungkin hanya memberikan
obat-obatan untuk mengurangi demam dan rasa sakit di telinga.
Jika setelah
lebih dari 48 jam gejala sakit anak Anda terus berlanjut atau bahkan memburuk,
antibiotik mungkin diresepkan. Antibiotik biasanya diberikan kepada bayi yang
lebih muda dari 24 bulan. Anak-anak yang lebih tua dari 24 bulan dapat diobati
dengan antibiotik atau menunda pengobatan. Antibiotik tidak diberikan kepada
setiap anak dengan infeksi telinga karena studi menunjukkan bahwa banyak anak
yang lebih tua dapat mengatasi infeksi telinga tanpa antibiotik. Pemberian
antibiotik harus dilakukan secara bijaksana karena penggunaan yang tidak
perlu dapat mengakibatkan bakteri resisten.
Artinya, antibiotik tertentu tidak lagi manjur atau dosis yang lebih tinggi
diperlukan di pengobatan berikutnya. Selain itu, infeksi telinga juga dapat
disebabkan oleh virus sehingga tidak dapat diobati dengan antibiotik. Infeksi
ini harus disembuhkan oleh sistem kekebalan tubuh sendiri.
Jika anak
Anda memiliki infeksi telinga berulang (disebut otitis media serosa atau
kronis) yang tidak kunjung
sembuh dan membuat cairan menumpuk sehingga mengganggu pendengaran
dan kemampuan bicara, dokter mungkin menyarankan operasi yang disebut miringotomi untuk
mengalirkan cairan dari telinga tengah dan memasukkan tabung ventilasi. Karena
kebanyakan anak memiliki infeksi di kedua telinga, operasi ini seringkali
dilakukan pada keduanya. Dalam pembedahan yang biasanya dilakukan di bawah bius
umum oleh dokter THT ini, sebuah tabung kecil yang disebut tabung timpanostomi
(tabung T) dimasukkan ke gendang telinga untuk drainase dan menyamakan
tekanan di telinga tengah. Hal ini membantu untuk mencegah infeksi dan
akumulasi cairan di masa depan, dan membantu menormalkan pendengaran. Tabung
tersebut biasanya akan keluar sendiri dalam waktu sekitar 6 bulan. Pada metode
miringotomi dengan laser, pembukaan gendang telinga dilakukan dengan laser,
bukan tabung.
- Membran timpani pecah. Salah satu kemungkinan komplikasi infeksi telinga adalah pecahnya gendang telinga atau membran timpani. Membran timpani dapat pecah ketika cairan menekannya yang mengurangi aliran darah dan menyebabkan jaringannya melemah. Pecahnya membran ini tidak sakit dan banyak orang bahkan merasa lebih baik karena tekanan dilepaskan. Untungnya, membran timpani biasanya pulih dengan cepat setelah pecah dalam beberapa jam atau hari.
- Penumpukan cairan. Cairan yang mengumpul di belakang gendang telinga (efusi) dapat bertahan selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan setelah rasa sakit dan infeksi menghilang. Efusi menyebabkan gangguan pendengaran sementara, namun biasanya hilang sendiri tanpa pengobatan. Efusi ini perlu dipantau dari waktu ke waktu, yang mencakup pengujian telinga dan pendengaran oleh dokter setiap tiga sampai enam bulan sampai menghilang. Jika efusi tetap ada sampai waktu lama, anak Anda mungkin perlu perawatan. Keputusan perawatan didasarkan pada seberapa banyak efusi memengaruhi pendengaran dan menimbulkan masalah berbicara.
Sumber :
majalahkesehatan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar